Sistem penyeprotan injeksi boleh jadi tengah terus digemborkan setiap
produsen otomotif di tanah air. Termasuk Kawasaki yang kerap melahirkan
varian injeksi. Tapi bagaimana dengan KLX?
Saat ini ada satu
varian Kawasaki yang masih tetap keukeh mempertahankan untuk menggunakan
sistem pengabutan karbulator, yakni Kawasaki KLX 150 cc. Lalu akankah
Kawasaki akan mengubahnya menggunakan sistem pengabutan injeksi?
"Lagi
di riset sih, baru cek-cek saja. Tapi belum pasti," kata Deputy
Departement Head Sales & Promotion Departement PT Kawasaki Motor
Indonesia (KMI) Dewi Septianti.
Ragunya
Kawasaki untuk bisa mengubah KLX mengadopsi sistem injeksi bukan tanpa
alasan. Sebab menurutnya segmen KLX memang berbeda dibanding model
lainnya.
"Karena KLX itu memiliki promosi yang berbeda, ini model
off-road. Belum tentu orang akan mengendarainya sebagai kendaraan daily
use (sehari-hari). Dan kalau mereka mau mengendarai model injeksi
ngapain pakai KLX, kan bisa memilih untuk menggunakan model lain. Selain
itu karena pasarnya sudah ada sendiri, jadi tidak akan saling memakan,"
jelasnya.
Hal
senada juga berlaku untuk D-Tracker. "D-tracker itu tidak sebanyak
(penjualan) KLX, memang bisa dipakai di jalanan aspal. Tapi kembali ke
kedua produk itu, konsumennya tidak terlalu mempedulikan injeksi atau
tidak," lugasnya.
Lalu bagaimana kalau seadainya pemerintah mewajibkan untuk mengubah sepeda motor mengusung sistem pengabutan injeksi?
"Kalau pemerintah mengharuskan menginjeksi, pasti akan kita pertimbangkan dong," tutupnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar